Selasa, 26 Januari 2016

Cerita Cinta di atas Vespa




Laporan wartawan Tribun Jambi Mario Eka
Vespa, sepeda motor yang sekalipun diproduksi tahun 1960 tapi tetap tak bisa disebut tua. Vespa menjadi kendaraan klasik yang menyimpan cerita perjalanan hidup pemiliknya.


Meski mesinnya sudah berumur puluhan tahun, kemampuannya untuk menarik memori pemiliknya ke masa lalu menjadikan motor ini tetap abadi. Selalu ada kisah yang bisa diingat bersama Vespa.

Kisah cinta menjadi satu yang sering melekat bersama Vespa. Dalam romantika percintaan seperti pada video klip, film, maupun sesi pemotretan prewedding, Vespa sering diikutkan.

Satu kisah cinta di atas vespa dijumpai Tribun dalam ajang pertemuan pecinta Vespa se-Provinsi Jambi dengan nama Kajanglako, Minggu (23/10). Kisah cinta itu milik Nanta dan Azila. Mereka datang mengendarai vespa dan tampak asyik menikmati acara Kajanglako.

Nanta adalah pemuda yang menuntut ilmu di bangku kuliah, sedangkan Azila adalah remaja yang berstatus pelajar SMA. Nanta mengatakan sudah bersama Azila selama tiga tahun.

Selama itu pula Vespa mungilnya yang berwarna hijau terang menemani perjalanan cintanya bersama Azila. Vespa itu membawa mereka berkeliling Kota Jambi bahkan juga sampai ke Muara Bulian, Kabupaten Batanghari.

"Vespa ini juga yang mengantar saya ke rumah calon mertua," ujar Nanta.

Menurut Nanta, jalan-jalan bersama pacar menggunakan Vespa menjadikan suasana lebih terasa romantis dan bisa membuat mereka semakin dekat. Ketika mengendarai Vespa dan mengalami permasalahan mesin, terkadang Nanta dan Azila harus menjawab pertanyaan orang yang menanyakan alasan mereka mendorong vespa. Mereka pun kompak menyebut 'habis minyak' sebagai alsannya.

Nanta pun bukan tipe pengendara yang ugal-ugalan. Ia peduli akan keselamatan dirinya dan Azila. Hal itu terlihat dari kepedulian mereka akan pentingnya helm standar.

Selain itu, Nanta juga mengatakan, Vespa bukan tipikal kendaraan untuk ngebut. Ia tidak pernah dan tidak tertarik memacu Vespa-nya dalam kecepatan tinggi. Saat di jalanan, kecepatannya hanya ada di kisaran 60 kilometer per jam.

Vespa milik Nanta merupakan keluaran tahun 1979. Bentuk mungil serta warna hijau terangnya kerap menjadikan anak-anak mengira Vespa-nya adalah mainan.

Azila pun mengaku senang berkendara bersama Nanta dan Vespa. "Lebih asyik, dak semua orang bisa pacaran di atas Vespa. Jadi lebih romantis," ujar Azila.
----------------------------
BSC Maros dalam: Cerita Cinta di atas Vespa
Penulis : mario
Editor : ridwan
Sumber : Tribun Jambi
Gambar: VespaRoad2Happi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar