Arti-LirikLagu -Selamat
Pagi menjelang siang buat para semua pembaca artikel di Blog saya ini.
Kalau saya boleh tau Bagaimana kabar kalian di pada hari ini? Lagi
mengebu-gebu nih saya gan karena Alhamdulillah masih diberi kesehatan
sama Allah dan diberikan banyak kenikmatan yang masa dahsyat.
Semangat-semangat...
Langsung
Menuju ke TKP saja ya sob and kita bahas habis pokok pemasalahannya,duh
serius banget ya,he2 . Pada kesempatan kali ini admin Arti-Liriklagu
akan mencoba mengartikan lagu dari Efek Rumah Kaca yang bertitel “Di
Udara”. Lagu yang digarap oleh Cholil, Akbar dan Adrian ini memang
banyak mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari berbagai lapisan
masyarakat khususnya para pecinta muik berkwalitas. Ya seperti kita
ketahui sebelumnya jika Efek Rumah Kaca adalah Band Indie yang memiliki
basis pada kalangan anak muda. Mereka sendiri mempunyai
fans setia yang diberi nama Ekstrada untuk para fans Efek Rumah Kaca
yang laki-laki dan untuk fans wanitanya nenamakan diri sebaai Eleniak,
Ya itulah sebutan fans untuk efek rumah Kaca, terdengar cukup aneh
memang sob,he2
Sebelum
kita bahas tuntas mengenai lirik Lagu dari Efek Rumah Kaca yang
berjudul “Di Udara” lebih afdolnya saya lampirkan terlebih dahulu
liriknya. Berikut ini lirik lagu “Di Udara”:
Di Udara
Aku sering diancam
juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
sampai dimana kapan
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Aku sering diancam
juga teror mencekam
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
juga teror mencekam
Kerap ku disingkirkan
sampai dimana kapan
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Aku sering diancam
juga teror mencekam
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Tapi aku tak pernah mati
Tak akan berhenti
Ku bisa dibuat menderita
Aku bisa dibuat tak bernyawa
di kursi-listrikkan ataupun ditikam
Ku bisa tenggelam di lautan
Aku bisa diracun di udara
Aku bisa terbunuh di trotoar jalan
Inilah
salah satu lagu favorit saya dari sekian banyak lagu dari Efek rumah
Kaca yang menjadi favorit saya. Setelah saya teropong lirik lagu dari
Efek Rumah Kaca yang berjudul “Di Udara” ini akhirnya saya bisa
mengambil sebuah kesimpulan dari rentetan benang merah yang saling
berkaitan dalam di lirik lagu ini. Menurutku lagu ini bercerita tentang
seorang pejuang sejati yang menumpahkan seluruh hidupnya untuk membela
kaum yang teraniaya. Efek rumah Kaca sendiri menyudutkan lirik ini
kepada pahlawan dibidang HAM yakni Munir Said Thalib. Ialah seorang
aktifis yang lantang menyuarakan pembelaan mengenai kasus-kasus
kekerasan yang dialami warga sipil serta tak takut tentang semua
tekanan-tekanan yang teror-teror dari berbagai elemen yang pernah
kelakukan planggaran HAM. Munir sendiri di bunuh pada 7 sempmber 2004.
Aku sering diancam, juga teror mencekam, Ku bisa dibuat menderita, aku bisa dibuat tak bernyawa, di kursi-listrikkan ataupun ditikam
lirik-lirik itu bercerita bahwa aktifis pembela kebenaran dan pembela
orang yang mendapatkan kekerasan sering mendapatkan ancaman pembunuhan
dan lain sebagainya. Namun, Niatan yang mulia untuk membantu menegakkan
kebenaran dan hak-hak asasi manusia menuntun para aktifis itu untuk tak
takut dengan kematian. Mesti sosok-sosok aktivis seperti Munir
mendapatkan tekanan-tekanan yang membahayakan nyawanya tapi sosok-sosok
seperti ini tak akan mati dan akan terus bermunculan. Menurut KONTRAS
(Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) sudah banyak
aktivis-aktivis yang diculik atau hilang tanpa diketahui keberadaannya
sampai sekarang.
Seperti
itulah arti lirik lagu Efek Rumah Kaca yang bertitel “Di Udara” yang
saya tanggap dari kat-kata yang terkandung liriknya. Lagu “Di Udara”
dibuat Efek Rumah Kaaca untuk mengenang jasa-jasa pahlawan HAM Munir,
Namun hingga saat ini pembunuh Munir yang sebenarnya belum terkuat.
Semoga dengan berjalannya waktu si pembunuh yang sebenarnya bisa
terbongkar dan mendapatkan hukuman yang setimpal . Semoga apa yang saya
sampaikan ini bermanfaat untuk Anda. Jika anda berkenan Anda juga bisa
Share link Artikel ini di akun Facebook atau Twitter Anda.
Terima Kasih Kawan.
Terima Kasih Kawan.
0 komentar: