Aku seorang gadis manis yang dilahirkan dikeluarga sederhana. Namaku diah anggraini, temanku sering memanggilku diah.
Aku baru saja melewati baju putih abu-abu.Hari ini baru saja aku duduk
di bangku kuliah dan harus memulai mencari sosok teman yang pas buat
aku. Zahra, alin dan hany saat ini teman terbaikku yang kutemui
disini. Sebulan telah berlalu dengan cepat, saat yang menyebalkkan pun
datang. Saat aku sedang terburu-buru untuk masuk kelas karena terlambat,
seorang yang membawa motor jadul pun hampir menabrakku yang sedang
jalan terburu-buru. Dengan sangat kesal aku memarahinya “heh lo gak liat
apa ada orang lagi jalan, dasar motor jelek, gak punya rem yah” dengan
nada marahku. Pria itu pun tak mengherankanku dan melanjutkan
perjalanannya kearah parkiran kampusku.
Ketika aku sedang asyik makan di katin bersama tiga sahabatku, aku
menceritakan kejadian kenapa aku tidak dapat masuk kelas. “udah suara
motor berisik, jelek, gak punya rem kali.haha” celotehanku.Ketika itu
aku pulang bareng Zahra karena jalan rumah kita searah. Saat itu aku
melihat tongkrongan motor vespa yang aku benci karena bising dengan
suara knalpotnya dan aku selalu berpikir tentang anak-anak gank motor
itu tidak jauh hanya ingin mengganggu orang disekitarnya. “awas loh tar
suka lagi sma anak vespa” celotehan Zahra, “dih amit-amit, ogah deh”
jawabku dengan nada menjijikan.Suatu hari aku pergi ketoko buku janjian
dihalte dengan Zahra, tapi Zahra tak kunjung datang, akhirnya aku pergi
sendiri. Saat menyebrang jalan seorang pengendara mobil menyerempetku
dan kabur tidak bertanggung jawab, tiba-tiba seseorang membantuku
ternyata orang itu uchiel yang dulu akan menabrakku dikampus, dengan
tampang yang dingin tanpa bnyak bicara dia membantuku dan menduduki ku
dimotor vespa yang aku benci,
“aku gak mau naek ini” dengan nada kesakitan karena kaki dan tanganku
yang terserempet. “dari pada gue tinggalin, lebih baik kamu duduk manis
dan diam!!” perintahnya sembari memaksa aku duduk divespa nya. Aku
diantarnya ke puskesmas terdekat dan diantarkan pula dengan selamat
kerumahku. Zahra, alin dan hany tertawa terbahak-bahak saat mendengarkan
cerita ku. “aku bilang apa, anak scooter itu baik tidak seperti apa
yang kamu pikirkan” alin yang semabri tertawa.Gara-gara kejadian itu aku
pun dekat dengan uchiel dan uchiel selalu mengenali teman-teman
scooternya padaku, katanya biar aku tidak berpikir macam-macam pada
uchiel dan mereka.Hampir tiap hari pula uchiel selalu membawaku keliling
kota dengan motor vespanya yang dulu aku tidak suka tapi setelah aku
selalu bersama dia, ada kenyamanan dengan uchiel apa lagi apabila aku
sering melihat dia membantu orang yang kesusahan dijalanan “berjiwa
sosialitas” dan selalu apa adanya. Suatu hari uchiel menyatakan cintanya
padaku, dengan senangnya aku pun menerimanya. Pikiran jelek tentang
anak scooter pun telah hilang saat cinta ini buat uchiel dan Vespa I
love u.....
Ini crita ku dan vespa tua ku...*^O^*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar