Kamis, 28 Januari 2016

Payung Teduh

Hari kamis kemarin saya sempatkan datang ke launching album Payung Teduh di Fakultas Ilmu Budaya UI. Ada banyak cerita tentang Payung Teduh ini. Nama ini diambil secara spontan saja waktu akan tampil di acara festival film yang diadakan di FIB juga kira-kira tahun 2008 yang lalu. Saya sempat ikut bermain keyboard waktu itu. Ya hanya begitu-begitu saja sih saya memainkannya hehehe :p Waktu itu Maria-Stereomantic juga ikut menjadi vocal. Wah suatu kehormatan dan kesenangan sendiri bisa manggung bareng orang-orang hebat ini!
Is - Guitar/Vocal
Comi - Contrabass/Backing vocal

Cito - Drum/Cajon/Backing vocal

Ivan - Guitalele/Backing vocal
Wah setelah melalui perjalanan yang panjang dan karir personil yang terus menanjak, akhirnya rampung juga album ini. Saya selalu suka lagu-lagu yang dibawakan payung teduh. Hangat dan sederhana :) Mendengarnya jadi santaii sekali. Ini dia beberapa track listnya :


Angin Pujaan Hujan (lirik & lagu : Is) - dedicated to me. Thank you :)
Saya ingat sekali pertama kali mendengar lagu ini dibawakan di ruang kelas SMAN 28. Saat itu sedang latihan untuk kolaborasi Unit Kesenian SMAN 28. Saya tidak ingat persisnya saya bersama siapa saja waktu itu. Yang saya ingat ada saya, Kak is, Kak Duan, dan Kak Lia. Here's the lyric :

Datang dari mimpi semalam
Bulan bundar

Bermandikan sejuta cahaya

di langit yang merah

Ranum seperti anggur wajahmu membuai

mimpi


Sang pujaan tak juga datang

Angin berhembus bercabang

Rinduku berbuah lara


Resah
(lirik : Ketjak, lagu : Is)

Lagu ini dibawakan di trilogy : Lelaki di Bawah, Matahari di Belakang, dan Naluri di Batas. Matahari di Belakang dibawakan juga oleh Unit Kesenian SMAN 28 :)

Aku ingin berjalan bersamamu
Dalam hujan dan malam gelap

Tapi aku tak bisa melihat matamu


Aku ingin berdua denganmu
Di antara daun gugur

Aku ingin berdua denganmu

Tapi aku hanya melihat keresahanmu


Aku menunggu dengan sabar di atas sini

melayang-layang

tergoyang angin, menantikan tubuh itu


Cerita Tentang Gunung dan Laut
(lirik : Ketjak, lagu : Is)

Lagu ini pertama kali saya dengar di Kolaborasi Unit Kesenian tahun 2009, oleh UK 2010. Waktu Payung Teduh memainkan ini di launching mereka kemarin, Cinta, Ian, dan Marsya yang adalah UK 2010 menyanyikannya dengan suara 1 dan 2 awesome! :) Lagu ini adalah gambaran kecintaan terhadap Indonesia dan Bumi kita.

Aku pernah berjalan di atas bukit
Tak ada air
tak ada rumput
Tanah terlalu kering untuk ditapaki
Panas selalu menghantam kaki dan kepalaku

Aku pernah berjalan di atas laut
Tak ada tanah
tak ada batu
Air selalu merayu
menggodaku
masuk ke dalam pelukannya

Tak perlu tertawa atau menangis
pada gunung dan laut
Karena gunung dan laut tak punya rasa

Aku tak pernah melihat gunung menangis
Biarpun matahari membakar tubuhnya
Aku tak pernah melihat laut tertawa
Biarpun kesejukan bersama tariannya


Untuk Perempuan yang Sedang di Pelukan (lirik & lagu : Is) - dedicated to Agnes, pendamping hidup kak Is, dan Jingga, putri Kak Agnes & Kak is yang lucuuu :)

Bandhura Nafeeza Mahajingga & Agnes Purwanti, watching their lovely daddy and husband :)

Lagu ini baru saya dengar waktu ditag video teaser Payung Teduh oleh Marsya (manager Payung Teduh). Saya suka suka suka! Enak sekaliii :)

Tak terasa gelap pun jatuh
Di ujung malam menuju pagi yang
dingin
Hanya ada sedikit bintang malam ini
Mungkin karena kau sedang
cantik-cantiknya

Lalu mataku merasa malu
Semakin dalam, ia malu kali ini
Kadang juga ia takut tatkala harus
berpapasan di tengah pelariannya
Di malam hari menuju pagi
Sedikit cemas banyak rindunya
Ini dia CD nya :)


Sukses terus Payung Teduh!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar