Senin, 11 Januari 2016

Cerita Unik dibalik Vespa Super 150 Tahun 1974 Milik Sang Mantan Penilik

Kecintaan saya terhadap motor Vespa berawal dari kesukaan musik generasi tahun 70 dan 80-an yang sering saya dengar lewat suara tape dari kamar seorang kakak lelaki yang umurnya beda 13 tahunan dengan saya. Masa kecil saya yang berada di tahun 80 hingga 90-an juga sering dilalui bersama motor Vespa Super berwarna medium blue milik Bapak buatan tahun 1979. Dari jenis musik yang berkategori classic dan pengalaman masa kecil tersebut sejak memasuki usia remaja saya semakin menyukai hal-hal yang mempunyai nilai antik dan klasik. Termasuk salah satunya dalam bidang otomotif yang memang menjadi salah satu hobby yang saya gemari.

Ceritanya bermula ketika saya mulai bekerja di salah satu bank milik pemerintah yang cukup terkemuka di negeri ini pada tahun 2002. Hobi otomotif tersebut banyak berkembang dan tersalurkan karena saya sudah mempunyai penghasilan sendiri dan banyak bergaul dengan rekan-rekan kerja yang memiliki minat sama. Semenjak itu saya telah berganti-ganti memakai motor Vespa sebanyak 4 model hingga tahun 2015 ini. 

Vespa pertama yang saya beli adalah jenis Vespa P 150 X tahun 1984 yang saya dapatkan berdasarkan referensi dari sang kakak pertama di tahun 2004 dengan harga 4,5 juta rupiah. Setelah itu karena keperluan untuk uang muka rumah, PX tersebut terpaksa harus saya jual kembali, lalu kemudian pada tahun 2006 saya kembali membeli Vespa Exclusive tahun 1992, motor Vespa ini ternyata memiliki mesin yang bermasalah dan sering mogok, akhirnya dalam jangka waktu yang tidak lama saya lepas kembali walaupun dengan sedikit kerugian. Di tahun 2008 sya kembali terpikat dan merasa kangen mengedarai Vespa, secara kebetulan sang kakak yang nomor tiga menawarkan Vespa PS "banci" tahun 82. Skuter yang satu ini disbut banci karena tidak memiliki lampu sein seperti model Vespa PS lainnya. Motor ini mempunyai mesin yang masih sangat bagus, walaupun cat bodinya sudah lusuh namun masih tetap orsini. Keadaannya yang seperti itu membuat salah satu teman saya terus merayu saya untuk menjual kepadanya, akhirnya hati saya pun harus lela memindahtangankan si PS yang tadinya akan saya bangun kembali itu kepada teman tersebut.

Setelah kurang lebih 3 tahun memakai motor dari merek lain, rasanya kerinduan akan sensasi berkendara dengan Vespa terus berkobar di hati saya. Saat itu yang sudah berniat untuk memiliki kembali sebuah motor Vespa yang lebih tua atau yang tergolong Vespa Antik. Singkat cerita pada tahun 2010 saya ditugaskan untuk bekerja di salah satu kantor cabang pembantu yang baru dibuka pada tahun 2009 yaitu di daerah Singaparna sebagai ibukota Kabupaten Tasikmalaya yang baru memisahkan diri dengan Kota Tasikmalaya. Di kantor itulah kemudian saya mempunyai rekan kerja yang biasa mengatur parkir kendaraan nasabah yang datang ke bank tempat dimana saya bekerja tersebut.

Setelah berkenalan lebih akrab dan ngobrol mengenai keinginan saya untuk mencari motor Vespa antik tersebut, ternyata dia mempunyai informasi mengenai keberadaan skuter klasik Vespa yang saya maksud. Menurut informasi dari rekan kerja tersebut bahwa di kampungnya dia memiliki sorang tetangga yang mempunyai motor Vespa yang sudah lama tidak dipakai lagi karena kondisi usianya yang tidak memungkinkan lagi untuk mengendarai motor. Mendengan kabar tersebut saya semakin penasaran dan ingin cepat-cepat mengunjungi rumah pemilik Vespa tersebut, walaupun Mang Oyib sapaan akrab rekan kerja tersebut tidak mengetahui secara pasti model Vespa yang dimiliki oleh tetangganya tersebut.

Seperti kata peribahasa bagai cinta dipucuk maka ulam pun tiba, saya sangat bergembira dan langsung menyuruh Mang Oyib untuk menggali informasi yang lebih jelas mengenai jenis motor Vespa tetangganya itu. Sebelumnya saya sudah berangan-angan Vespa itu dari salah satu jenis Vespa Kongo atau seri VBB produksi awal tahun 60-an. Setelah mendapat berita yang lebih jelas bahwa Vespa tersebut memiliki lampu depan yang tidak bulat maka angan-angan saya untuk mendapatkan Vespa Klasik sedikit sirna, dan ternyata Vespa itu adalah Vespa Super Tahun 1974 berwarna Medium Blue. 

Menurut cerita Mang Oyib pemilik Vespa tersebut dulunya adalah seorang penilik atau pengawas Kepala Sekolah yang sudah pensiun puluhan tahun yang lalu. Dan saat itu Vespa tersebut sudah lama tersimpan di dalam salah satu kamar rumahnya tanpa pernah dihidupkan. Namun sebelumnya sang penilik tersebut katanya sangat apik dalam merawat motor Vespa kesayangannya itu. Hal tersebut memang terbukti dengan pajak tahunannya yang masih berlaku tanpa pernah telat dibayar. 

Setelah dipastikan motor tersebut memang mau dijual akhirnya saya bersama Mang Oyib pergi ke rumah Sang Penilik tersebut yang berlokasi cukup jauh di sebelah selatan alun-alun kota Singaparna. Begitu sampai di rumahnya Bapak Pensiunan Penilik tersebut memang terlihat sepi karena hanya tinggal berdua sama istrinya yang sudah lansia, begitu masuk ke rumahnya barulah saya percaya bahwa Vespa Super 74 itu teronggok di kamar depan yang tertutup oleh sebuah kain yang penuh debu dan sarang laba-laba. Kemudian setelah mengobrol dan sepakat akhirnya motor Vespa Super itu saya tebus dengan uang mahar sejumlah 3,5 juta Rupiah lengkap dengan BPKB dan STNK-nya.

Alhamdulillah skuter Vespa warisan Sang Penilik tersebut memang terbukti memiliki mesin yang masih tangguh walaupun dalam perjalanan pulang waktu itu motor tersebut langsung saya cek ke bengkel untuk memastikan bisa dikendarai secara layak dan aman. Samapi saat ini motor tersebut masih dalam keadaan standar dan selalu setia menemani kegiatan sehari-hari saya tanpa pernah mengalami kendala. Di dalam hati saya masih punya hasrat yang belum tersalurkan untuk si Vespa Penilik ini, yaitu mendandaninya agar kelihatan lebih segar dan klasik sehingga semakin banyak orang yang meliriknya.

Melalui tulisan ini ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada Bpk. Ili Sumarli sebagai pemilik terdahulu Vespa Super Tahun 1074 ini dan kepada Mang Oyib yang berjasa dalam mempertemukan saya dengan Vespa ini sehingga berhasil menjadi penghuni di garasi rumah saya. Inilah beberapa penampakan skuter warisan Sang Penilik tersebut.



Cerita Unik Dibalik Vespa Super 1974
Perjuangan Mendapatkan Vespa Super 150 1974 Tasikmalaya
Sejarah Perjuangan Mendapatkan Vespa Super 150 Buatan Tahun 1974
Vespa Super 150 Produksi Tahun 1974 Ex Penilik Sekolah Tasikmalaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar